Botulinum Toxin atau biasa disingkat Botox, adalah bentuk perawatan kulit yang sering digunakan para wanita untuk menghilangkan kerutan dan terlihat awet muda.
Hati-hati,-Suntik-Botox-juga-Ada-Efek-Sampingnya
Sebagian besar masyarakat urban, terutama para wanita, sudah pernah mencoba perawatan kulit tanpa operasi ini. Namun seperti kebanyakan cara-cara instan, suntik botox juga memicu beberapa efek samping yang perlu Anda waspadai, seperti:
Memar & Bengkak
Efek ini biasanya terjadi secara langsung beberapa saat setelah injeksi botox. Orang-orang yang memiliki kulit sensitif lebih berisiko mengalami pembengkakan dan memar saat suntik botox. Pembengkakan ini biasanya disertai rasa nyeri dan gatal.
Alergi
Gatal, asma, mengi, ruam pada kulit, dan pusing adalah beberapa gejala alergi yang dapat terjadi pada orang yang suntik botox. Jika Anda merasa memiliki alergi makanan tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum suntik botox.
Demam
Pada beberapa kasus, suntik botox juga bisa mengakibatkan demam, tubuh menggigil, dan hidung berair, mirip dengan gejala flu. Biasanya gejala ini terjadi 7 hari setelah suntik botox.
Infeksi Saluran Pernapasan
Penggunaan suntik botok pada penderita penurunan fungsi paru-paru dapat mengakibatkan kesulitan bernapas dan infeksi saluran pernapasan atas.
Penumpukan Bakteri
Botox berasal dari bakteri Clostridium Botullinum. Suntikan terus-menerus dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penumpukan bakteri Clostridium Botullinum di bawah lapisan kulit.
Otot Menipis
Pemakaian yang berulang juga akan membuat otot-otot wajah menipis. Sehingga otot malah menjadi gampang kendur.
Otot wajah Kaku
Sistem kerja botox hanya berlangsung sementara, yakni hanya bekerja dalam waktu empat hingga enam bulan. Setelah itu, otot wajah kembali mengerut. Ketika otot kembali normal, biasanya efek samping mulai terjadi, yaitu otot wajah yang kaku dan susah berekspresi